TANJABBARAT – Seperti yang sudah diagendakan Pemkab Tanjungjabung Barat pada hari Jumat (5/2) akan menggelar pelaksanaan shalat Jumat perdana di Masjid Syekh Usman Tungkal berlokasi di Desa Tungkal 1 Kecamatan Tungkal Hilir Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, telah berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, para jamaah dari warga setempat tampak antuasias untuk mengikuti kegiatan relegius tersebut dengan rela antri guna pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki ruang dalam masjid guna mengikuti pelaksanakan shalat Jum’at yang juga dihadiri oleh Bupati, unsur pemerintah lainnya.
Sebelum pelaksanaan rangkaian ibadah sholat Jumat berlangsung, Bupati Tanjungjabung Barat Dr. H Syafrial MS menyampaikan kata sambutannya yang memberikan pesan dan informasi relegius tentang keberadaan masjid sebagai bangunan yang setrategis memberikan makna penting dalam syiar Islam.”Sebagai mana yang kita ketahui bersama bahwa dalam ajaran Islam masjid merupakan sebaik-baik tempat muka bumi ini, hal ini dapat dilihat ketika kita membuka sejarah Rasulullah, mendirikan masjid adalah salah satu 7 (tujuh) langkah setrategis yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat madani dengan juga bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan ketertiban sosial melalui kajian-kajian keagamaan serta memberikan dakwah yang bersifat menyejukkan dalam praktek kehidupan sehari-hari,” ujar Bupati di hadapan jamaah sholat Jumat yang hadir di masjid Syekh Usman Tungkal.
Menurut Bupati, dalam kehidupan sehari-hari masjid sering diartikan sebagai bangunan tempat shalat bagi kaum muslim namun masjid juga dikatakannya memiliki peran penting membangun karakter serta identitas kebudayaan umat Muslim.” Oleh karena itu masjid memiliki berbagai Fungsi untuk kemaslahatan umat Islam dalam menjalankan kehidupan sehari-hari,” ungkap Bupati.
Khotbah Shalat Jum’at perdana di Masjid Syekh Usman Tungkal yang disampaikan oleh Ketua Pengadilan Agama Tanjungjabung Barat Zakaria Ansori SHI, MHI, mengemukakan beberapa subtansi penting guna sebagai pesan-pesan relegius bagi Umat Muslim di daerah ini adalah dengan mengetahui masjid sebagai pusat kegiatan umat, dimana disebutkan ketika hijrah Nabi langsung membangun masjid. “Masjid ini adalah amal jariyah bagi semua, bagi yang berwakaf tanah, bagi pemerintah yang membangun dan bagi rakyat yang telah membayar pajak karena masjid ini dibangun dengan APBD.”
Menurut Khotib Zakaria Ansori dalam rangkaian khotbat Jumat yang disampaikannya tersebut bahwa semua manusia pasti berpulang dan menghadap Allah, namun terdapat 3 (tiga) perkara yang tidak terputus yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mendoakan.”Syekh Usman Tungkal telah melakukan itu. Namanya harum karena kesalehan dan keilmuannya dan in shaa Allah hari ini telah berkumpul bersama orang-orang. Pertanyaannya, bagaimana dengan kita? Apakah kita mati nanti akan dikenang dengan kebaikan-kebaikan yang kita lakukan, atau sebaliknya.” ucap Khotib di hadapan jamaah shalat Jum’at yang berlangsung di Masjid Syekh Usman siang itu.
Pelaksanaan Shalat Jum’at yang berlangsung tersebut meskipun di tengah suasana pandemi Covid-19, masyarakat muslim se tempat tetap hadir guna beribadah di masjid ini namun telah mengikuti dan mematuhi disiplin protokol kesehatan dengan terlihat kesediaan jamaah untuk antri guna pemeriksaan suhu tubuh melalui thermogun sebelum masuk masjid yang dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Tungkal 1, dengan patuh jamaah mengikuti hal ini.
Kepala Bagian Kesra dan Keagamaan Setda Tanjungjabung Barat Hidayat Kasuma yang dikonfirmasi Halojambi.id Jumat (5/2) pagi melalui Kasubag Keagamaan Syafruddin mengungkapkan dalam pelaksanaan ibadah Shalat Jum’at yang digelar di masjid ini Syekh Usman Tungkal telah dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” Masyarakat yang datang untuk Shalat Jum’at mematuhi protokol kesehatan seperti social distancing, menggunakan masker, bahkan masker kita sediakan, setiap jamaah melakukan pengukuran suhu tubuh pada Petugas dari Puskesmas Tungkal 1 yang berjaga di depan pintu masjid sebelum diperkenankan masuk masjid dan jamaah juga membawa sendiri sajadah sendiri dari rumah masing-masing,” tutur Syafruddin, menutup keterangannya.(*)