Tanjab Barat, TributeNews86 – Arbain atau biasa di sebut Undul merupakan warga RT 07 Dusun warga rukun, Desa Teluk Kulbi, Kecamatan Betara ini Perlu jadi perhatian pemerintah, pasalnya rumah yang saat ini di huni bersama keluarganya tergolong tidak layak huni dan cukup memperhatikan.
Arbain merupakan tergolong dari keluarga kurang mampu, ia sehari-hari bekerja serabutan hingga penghasilan yang ia dapat jauh dari cukup. Namun meskipun dengan penghasilan yang serba kekurangan itu, ia tetap mensyukuri yang penting baginya halal.
Jadi baginya untuk mau membangun rumah sendiri seperti mimpi di siang hari, ia hanya bisa berdoa dan tetap tidak putus asa untuk terus berusaha selagi di berikan kesehatan dan umur panjang oleh Allah SWT.
Hanya saja ia beharap jika ada program beda rumah oleh pemerintah, ia mohon kiranya pemerintah dapat memberikan bantuan untuk beda rumah nya.
Arbain menjelaskan sebelumnya ia pernah di data oleh petugas untuk mendapatkan bantuan beda rumah, namun karena ada syarat yang diminta oleh petugas yang tidak bisa ia penuhi akhirnya jatah beda rumah untuk nya tidak bisa di realisasikan, jelasnya.
Ditanyakan syarat apa yang diminta, ungkapnya berupa uang sebesar Rp 5 juta sebagai jaminan.
“untuk makan saja saya sulit apalagi yang diminta uang sebanyak itu,”keluhnya dengan wajah sedih.
Sementara terpisah kepala Dusun warga rukun, Desa Teluk Kulbi yang berasil di konfirmasi melalui via telepon seluler terkait hal ini mengatakan, benar sebelum nya pak Undul ini ada kita data masuk dalam daftar penerima bantuan beda rumah perdana pada tahun sebelumnya. itu saya sendiri yang turun langsung Namun pak Undul menolak.
Di sigung terkait ada syarat jaminan sebesar 5 Juta, itu alasan pak Undul menolak bantuan beda rumah. Kadus membantah tidak ada itu, mukin salah tanggapan ,”kata Kadus.
Dijelaskan Kadus, Program bedah rumah dari perkim ini tidak sama dengan dinas Sosial, karena kalau dari perkim ini syaratnya kita sebagai penerima bantuan harus ada uang, uang itu bukan jaminan istilah nya supaya warga penerima bedah rumah ini bisa menyelesaikan pekerjaan jangan sampai tidak di selesaikan.
“punya uang tidak, misalnya dana bantuan beda rumah ini tidak cukup jadi pemilik yang mencukupinya sehingga bisa diselesaikan dan uang itu untuk simpanan dan di pegang oleh warga tu lah bukan diberikan kepada petugas atau pengurus,”paparnya.
Memang waktu itu pak Undul ini ditanya sama petugas survei punya uang tidak, kalau tidak ada uang memang ditinggalkan karena takut bantuan bedah rumah ini tidak selesai.
“Insyallah tahun 2022 nanti kita bantu kembali masukan pak Undul ini agar mendapatkan bantuan beda rumah. kalau dari dinas sosial kita tidak ada,kalau dari perkim kita ada tapi untuk tahun ini sudah dilakukan pendataan paling bisa di bantu tahun depan untuk penambahan,”terangnya.
Ditambahkanya, sebelumnya saya bersama ketua RT setempat telah bantu mencarikan solusi gimana caranya agar bisa mengirit biaya pengeluaran pak Undul dan itu telah kami sampaikan kepada pak Undul kalau tidak sanggup membongkar rumahnya sendiri kita lakukan secara swadaya untuk bongkarnya jadi bisa terbantu, tapi tidak ada tanggapan,”tutupnya.
(*/Uus)